Penyuluhan Penyakit Menular Dari Tim PUSKESMAS Guntur 1

  • Oct 29, 2019
  • bogosari

Bogosari.Hari ini adalah penyuluhan mengenai penyakit yang menular dari Tim PUSKESMAS Guntur 1,salah satunya adalah mengenai HIV. Definisi HIV/AIDS Apa itu HIV dan AIDS? HIV/AIDS merupakan hal yang berbeda tetapi saling berhubungan. Human Immunodeficiency Virus atau biasa disingkat HIV adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). HIV secara drastis dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinkan penyakit, bakteri, virus, dan infeksi lainnya menyerang tubuh Anda. HIV menyerang dan menghancurkan sel CD4 yang seharusnya melawan infeksi dari sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh jadi kesulitan melawan infeksi dan kanker terkait HIV tertentu. Tidak seperti virus lainnya, tubuh Anda tidak bisa menyingkirkan HIV sepenuhnya. Jika Anda terinfeksi HIV, Anda akan memilikinya seumur hidup. Sementara itu, AIDS adalah kondisi penyakit kronis dari infeksi virus HIV. Biasanya kondisi ini ditandai dengan munculnya penyakit lain, seperti kanker dan berbagai infeksi yang muncul seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh Anda. Seberapa umumkah kondisi ini? Menurut laporan dari UNAIDS, pada akhir 2017, ada sekitar 36,9 juta orang yang hidup dengan HIV dan sekitar 940.000 orang meninggal akibat AIDS. Namun, hanya sekitar 75% dari penderita yang menyadari bahwa mereka mengidap HIV/AIDS. Ini karena HIV merupakan virus yang menyerang tanpa menunjukkan gejala apa pun di awal kemunculannya. Kalaupun ada, gejalanya sangat samar sehingga cenderung sulit dikenali. Tanda dan Gejala HIV dan AIDS Apa saja gejala HIV dan AIDS? Meskipun orang yang memiliki HIV tidak menunjukkan gejala apa pun, Anda masih dapat menularkan virus n ke orang lain. Hal ini akibat HIV dapat memakan waktu 2-15 tahun sampai bisa memunculkan gejala. Oleh sebab itu, Anda mungkin saja memiliki HIV dan masih terlihat sehat, juga bisa berkegiatan secara normal layaknya orang sehat lainnya. Biasanya, Anda tidak tahu dengan pasti Anda memiliki HIV atau tidak sampai melakukan pemeriksaan. HIV tidak akan langsung merusak organ tubuh Anda. Akan tetapi, penyakit ini akan menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga bisa mengakibatkan berbagai penyakit lainnya, terutama infeksi. Gejala pertama dari HIV mirip dengan infeksi virus lainnya, yaitu: Demam Sakit kepala Kelelahan Nyeri otot Kehilangan berat badan Pembengkakan kelenjar getah bening di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha Jika HIV dibiarkan, kondisi ini bisa mengarah pada AIDS dengan gejala yang lebih parah. Berikut berbagai gejala AIDS yang biasanya muncul, yaitu: Sariawan, luka pada lidah atau mulut yang disebabkan oleh infeksi jamur Infeksi jamur vagina yang parah atau berulang Penyakit radang panggul kronis Infeksi parah dan sering mengalami kelelahan ekstrem tanpa sebab, bersamaan dengan sakit kepala dan/atau pusing Turunnya berat badan lebih dari 5 kg yang tidak disebabkan karena olahraga atau diet Lebih mudah mengalami memar Diare yang lebih sering Sering demam dan berkeringat di malam hari Pembengkakan atau mengerasnya kelenjar getah bening di tenggorokan, ketiak, atau pangkal paha Batuk kering terus-menerus Sering mengalami sesak napas Perdarahan pada kulit, mulut, hidung, anus, atau vagina tanpa penyebab yang pasti Ruam kulit yang sering atau tidak biasa Mati rasa parah atau nyeri pada tangan dan kaki Hilangnya kendali otot dan refleks, kelumpuhan, atau hilangnya kekuatan otot Kebingungan (linglung) atau perubahan kepribadian Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa Anda akan mengalami berbagai gejala di luar yang telah disebutkan. Jika Anda mempunyai pertanyaan tentang suatu gejala, silakan berkonsultasi dengan dokter. Kapan saya harus periksa ke dokter? Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala seperti yang telah disebutkan atau memiliki pertanyaan, silakan konsultasikan langsung dengan dokter. Pasalnya, kondisi tubuh masing-­masing orang berbeda. Untuk itu, selalu konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami berbagai gejala yang tak biasa seperti yang telah disebutkan. Anda juga perlu segera berkonsultasi jika kondisi tubuh saat ini menghambat aktivitas keseharian. Penyebab HIV dan AIDS Apa yang menyebabkan penyakit ini? AIDS disebabkan oleh virus HIV. HIV ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI) dari orang yang terinfeksi. Sebagai contoh, ketika Anda berhubungan seks baik vagina, anal, atau oral dengan seseorang yang memiliki HIV tanpa kondom, virus ini akan sangat mudah menular. Ini karena adanya pertukaran cairan tubuh antara orang yang terinfeksi dengan orang yang sehat. Kondisi ini akan meningkat risikonya jika di organ seksual Anda terdapat luka terbuka. Biasanya perempuan remaja sangat rentan terhadap infeksi HIV karena selaput vagina mereka lebih tipis dan lebih rentan terhadap infeksi dibandingkan wanita dewasa. Selain kontak seksual, ada berbagai hal lain yang menyebabkan seseorang terkena penyakit yang melemahkan sistem imun ini, yaitu: Berbagi jarum suntik dan peralatan suntik lainnya dengan orang yang terkontaminasi dengan HIV. Menggunakan peralatan tato dan body piercing (termasuk tinta) yang tidak disterilkan dan pernah dipakai oleh orang dengan HIV. Dari seorang ibu dengan HIV kepada bayinya (sebelum atau selama kelahiran) dan saat menyusui. Memiliki penyakit menular seksual (PMS) lainnya, seperti klamidia atau gonore karena virus HIV akan sangat mudah masuk saat sistem kekebalan tubuh lemah. Adanya kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang yang memiliki infeksi HIV pada luka terbuka yang Anda miliki. Namun, jangan salah sangka. Anda tidak dapat tertular HIV melalui kontak sehari-hari, seperti: Bersentuhan Berjabat tangan Berpelukan atau berciuman Batuk dan bersin Mendonorkan darah ke orang yang terinfeksi Menggunakan kolam renang atau dudukan toilet yang sama Berbagi sprei Berbagi peralatan makan atau makanan yang sama Dari hewan, nyamuk, atau serangga lainnya Faktor Risiko HIV dan AIDS Apa yang membuat seseorang berisiko terkena HIV dan AIDS? AIDS disebabkan oleh HIV dan virus ini ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh dari pasien HIV, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu. Untuk itu, berbagai hal yang bisa meningkatkan risiko Anda terkena HIV/AIDS, yaitu: Melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang positif HIV. Berbagi jarum suntik yang sama dengan orang yang positif HIV. Melakukan seks tanpa kondom dengan seseorang yang memiliki HIV. Melakukan tato tubuh di tempat yang alatnya tidak disterilkan.